JAKARTA, AYOBOGOR.COM -- Aset crypto tiba-tiba menyusut 800 miliar dolar AS akibat kenaikan suku bunga.
Aset Crypto kehilangan hampir 800 miliar dolar AS atau setara Rp11.608 triliun dalam nilai pasar selama sebulan terakhir, menyentuh level terendah 1,4 triliun dolar AS pada Selasa (10/5) kemarin.
Melansir Republika, CoinMarketCap menyatakan kebijakan moneter telah mengurangi minat terhadap aset berisiko.
Bitcoin, yang mendominasi 40 persen dari pasar crypto, mencapai level terendah selama 10 bulan terakhir pada Selasa.
Baca Juga: Siapkan Lulusan SMK Yang Berkualitas, Ridwan Kamil Resmikan Program Kurikulum Bisnis Digital Shopee
Setelah itu, bitcoin sempat rebound ke level 31.450 dolar AS, hanya enam hari setelah menyentuh 40 ribu dolar AS.
Harga aset digital yang merosot tajam mencerminkan penurunan ekuitas di tengah kekhawatiran kenaikan suku bunga agresif di seluruh dunia untuk mencegah inflasi yang tinggi selama beberapa dekade. Nasdaq yang berisikan saham-saham teknologi turun 28 persen dari rekor tertinggi November 2021.
Total nilai pasar crypto mencapai 2,2 triliun dolar AS pada 2 April. Angka tersebut, menurut CoinMarketCap, jauh dari puncaknya sepanjang masa sebesar 2,9 triliun dolar AS pada awal November.
Bitcoin tetap sangat berkorelasi dengan kondisi ekonomi yang lebih luas yang menunjukkan jalan di depan, sayangnya mungkin berbatu, setidaknya untuk saat ini,” kata penyedia data blockchain Glassnode.
Artikel Terkait
bank bjb Raih Penghargaan Bergengsi dari Bisnis Indonesia
bank bjb Perkuat Kerjasama dengan Krakatau Steel Perkuat Kerjasama Untuk Tingkatkan Kinerja Bisnis
Bincang Jumat Bisnis bank bjb Beberkan Tips Pengajuan Sertifikasi Halal
Yuk Ikuti Kompetisi Bisnis di bank bjb dan Rebut Hadiah Ratusan Juta
Kolaborasi bank bjb dengan PT ASPM untuk mengembangkan potensi bisnis bagi nasabah